Sebenarnya lift didesain dengan mempertimbangkan faktor keamanan yang berlapis. Setiap lift dilengkapi dengan minimal 4 tali baja yang masing-masing tali mampu menahan beban lift itu sendiri.
Apabila karena suatu hal, empat tali tersebut gagal menahan beban lift, masih ada rem otomatis yang akan menghentikan laju lift saat jatuh.Rem tersebut akan secara otomatis menggigit rel sehingga menahan lift meluncur ke bawah.
Jika kedua perlindungan tersebut gagal, lift juga dilengkapi dengan pegas di bagian bawah lift untuk mengurangi dampak benturan saat jatuh.
Jika berada dalam situasi yang buruk tersebut, apa yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan diri? Para peneliti di MIT melakukan penelitian secara ilmu fisika tentang hal itu. Dan rekomendasi pertama adalah jangan percaya mitor bahwa melompat sesaat sebelum benturan akan menyelamatkan kita. Karena cepatnya lift jatuh, dan kita tidak akan memiliki kemampuan untuk mendorong tubuh kita ke atas.
Juga jangan berdiri dengan menekuk lutut, karena ini akan membahayakan tulang kaki dan tulang belakang anda. Saat benturan, tekanan dikaki dan tulang belakang akan sangat besar.
Salah satu usaha penyelamatan diri yang disarankan adalah dengan tidur terlentang, rata dengan lantai lift, untuk meratakan berat tubuh, sehingga meminimalkan cedera tulang belakang, atau patah tulang.
Memang tidak mudah untuk melakukan usaha penyelamatan diri saat lift jatuh. Tetapi setidaknya, kita dapat mengurangi cidera yang lebih fatal. Semoga kita dijauhkan dari musibah dan selalu diberi keselamatan. Serta semoga para pemilik gedung, dengan penuh disiplin melakukan perawatan lift secara rutin untuk mencegah kecelakaan.
Berikut ini video dari Business Trader tentang meminimalkan cedera akibat lift jatuh.
Posting Komentar
Posting Komentar